Antara Lapangan Tienanmen dan Jalan Tol di Depan Gedung DPR/MPR RI 

Antara Lapangan Tienanmen dan Jalan Tol di Depan Gedung DPR/MPR RI 

Oleh: Herman Wijaya

Pada pertengahan tahun 1989 terjadi demonstrasi besar-besaran di Cina, yang dimotori oleh kaum muda dan para mahasiswa. 

Pada tanggal 5 Juni, seorang pria menghadang barisan tank yang melintas di lapangan Tiananmen, Beijing.  Dia membawa dua tas belanja dan disorot kamera sedang berjalan untuk menghalangi barisan tank agar tidak lewat. 

Dia kemudian ditarik oleh dua pria. Tidak diketahui apa yang terjadi padanya setelah itu. Foto sang pria yang sedang menghadang tank, menjadi sangat terkenal di dunia. 

28 Agustus 2025 kemarin,  Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online, tewas dilindas oleh kendaraan taktis Brimob di jalan tol dalam kota, di depan gedung Wakil Rakyat. 

Dari rekaman video amatir terlihat mobil rantis melaju dengan cepat untuk membubarkan massa. Massa yang mengetahui bahaya, tunggang langgang menyelamatkan diri. 

Sementara Affan tak mampu menghindar. Dia ditabrak oleh kendaraan yang bahkan bisa meremukkan truk tronton tersebut. 

Massa yang marah melihat kejadian tersebut, menyerang anggota Brimob di dalam mobil rantis tersebut. Karena ketakutan, mobil kokoh dan penumpangnya yang merupakan aparat terlatih, kabur sambil melindas tubuh Affan yang tak berdaya. 

Sungguh malang nasib Affan, rakyat kecil yang hidup di negara Pancasila, di bawah pemerintahan yang baru berjalan kurang dari 1 tahun. 

Nasib lelaki yang menghadang barisan tank di lapangan Tienanmen, lebih beruntung. Padahal dia hidup di negara komunis, di bawah kepala pemerintahan yang telah berkuasa selama 11 tahun.

Minimal, kalau dia akhirnya mati di tangan aparat, kematiannya tidak disaksikan oleh ratusan juta atau mungkin semilyar lebih penduduk Cina. 

Walau pun korban di Tien An Men Korban jiwa dalam peristiwa Tiananmen pada 4 Juni 1989 sekitar 300 orang tewas dan 7.000 orang terluka (menurut pemerintah Cina), dan perkiraan Duta Besar Britania Raya, Alan Donald,  sekitar 10.000 warga sipil tewas. 

Sementara Affan, orang kecil yang bekerja sebagai pengemudi ojek online itu, akhir hidupnya disaksikan oleh ratusan juta pasang mata penduduk Indonesia, ada yang secara langsung atau melalui rekaman video amatir yang beredar di medsos. 

Sungguh tragis nasib Affan. Dia jadi martir dengan cara yang sangat mengerikan! (Red/***)

Bagikan Artikel