JAKARTA, VISTANEWS.ID – Gelaran teater musikal Kijang Kencana berbasis kisah pewayangan yang dikemas dalam satu pertunjukan Mini Showcase DraYang, alias Drama Wayang berlangsung di Galeri Indonesia Kaya, Grand Plaza Indonesia, Jakarta, Selasa (14/10/2025).
Seni DraYang dikreasi oleh Yayasan Swargaloka – pimpinan Suryandoro – menyajikan cerita Kijang Kencana yang dimainkan oleh anak-anak muda dengan diiringi musik paduan antara modern dan klasik Jawa.
Menurut Suryandoro, pementasan DraYang di Galeri Kaya ini merupakan ‘mini showcase’ dari gelaran besar yang akan dipertunjukkan di Taman Ismail Marzuki,(TIM) pada 15 November dan 15 Desember 2025.
Pertunjukan Mini Showcase, jelas Suryandoro, sebagai wahana memperkenalkan DraYang kepada masyarakat luas dalam ranah pelestarian budaya dan sebagai media untuk memajukan ekonomi kreatif.
Dalam hal ini, DraYang format teater basisnya musikalisasi wayang orang yang dipadukan dengan tari yang dikemas secara kreatif.
“Swargaloka bertekad menjadikan DraYang industri seni pertunjukkan yang bisa mendunia sebagaimana K-Pop. Mimpi besarnya DraYang menjadi Opera Terbaik Dunia yang disukai sepanjang masa dan menghasilkan devisa bagi negara,” kata Suryandoro.
Niat dan keinginan dari Suyandoro disambut baik oleh Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar yang hadir bersama beberapa staff-nya.
“Saya bahagia sekali malam ini menyaksikan pertunjukkan DraYang untuk pertama kalinya. Ya, seperti inilah bila seni budaya kita kalau maju dikreasikan lagi dalam kemasan generasi dan bahasa nasional. Tanpa menghilangkan karakter seni budaya Jawa,” katanya.
Dan Irene pun akan membantu suksesnya gelaran DraYang di Teater Besar, TIM, pada medio November dan Desember nanti.
Pada pertunjukkan Mini Showcase hari itu, sejumlah tokoh pelaku seni dan berbagai institusi hadir di antaranya: Prof. Dr. Ninok Leksono (guru besar dan mantan Rektor Universitas Multimedia dan mantan wartawan harian Kompas), Oetari Nur Permadi (mantan penyiar TVRI, founder Yayasan Mekar Pribadi).
Tampak juga Kabul Budiono (wartawan, penasehat PEPADi dan pejabat Universitas Indraprasta), Ida Pasha (artis dan presenter), Sari Majid (penggerak Teater Koma), dan Alim Sudio (Eki Dance Company). (Red/KD)

